REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ajang pemilihan Bupati Cirebon periode 2013-2018 masih lima bulan lagi. Namun, para bakal calon bupati (bacabup) sudah mulai gencar melakukan sosialisasi dengan berbagai cara.
Salah satunya, dengan menempelkan stiker one way di kaca belakang angkutan kota (angkot). Berdasarkan pantauan, Senin (13/5), angkot yang ditempeli stiker itu berasal dari sejumlah trayek.
Di antaranya trayek Arjawinangun-Plered, Gunungsari-Plered, Celancang Plered dan Plered-Sumber. Stiker yang tertempel di kaca belakang angkot-angkot tersebut bergambar wajah para bacabup.
Adapun bacabup yang gambarnya banyak terpasang di kaca belakang angkot, antara lain, H Rahmat dari Partai Hanura dan H Tarmadi serta Sunjaya dari PDI Perjuangan.
Salah satu sopir angkot jurusan Plered-Sumber, Hendro, mengungkapkan, mendapat kompensasi atas pemasangan stiker one way bacabup di kaca belakang angkot. Besarannya senilai Rp 125 ribu.
"Ya lumayan,’’ ujar sopir yang angkotnya ditempeli stiker bergambar bacabup H Rahmat tersebut. Hal senada diungkapkan salah seorang sopir angkutan jurusan Plered-Celancang, Ruman. Dia mengaku dibayar Rp 130 ribu sebagai kompensasi atas pemasangan stiker bacabup H Tarmadi di kaca belakang angkotnya.
Selain di kaca belakang angkot, atribut bergambar para bacabup juga terpasang di berbagai tempat lainnya. Seperti di pepohonan maupun lahan-lahan kosong di pinggir jalan raya.
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Cirebon telah menetapkan pilbup Cirebon pada 6 Oktober 2013. Pesta rakyat tersebut dilakukan untuk mencari pengganti Bupati Dedi Supardi, yang telah menjabat sebagai bupati Cirebon selama dua periode.
Sejumlah nama yang sudah ramai disebut-sebut akan bertarung untuk menjadi orang nomor satu di Kabupaten Cirebon, di antaranya Sri Heviyana Supardi, Elang Kusnandar, Tasiya Soemadi, H Rahmat, H Tarmadi, Sunjaya, Nurul Qomar, maupun Ason Sukasa.