REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari pertama kerja setelah masa reses DPR ditandai dengan pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan pimpinan DPR di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/5).
Sejak pekan lalu, Presiden SBY sudah menegaskan akan berbicara dengan pimpinan DPR terkait RAPBN-P yang didalamnya memuat realokasi anggaran bagi masyarakat yang terkena dampak kebijakan penyesuaian subsidi BBM.
Namun, SBY menegaskan pertemuan tersebut tidak dimaksudkan untuk mengambil keputusan, melainkan memahami bersama persoalan di bidang perekonomian. “Tentu pertemuan ini tidak dirancang untuk ssbuah pengambilan keputusan, karena ada mekanismenya sendiri yang diatur dalam UU tata tertib,” katanya.
Ia mengharapkan dengan satu pemahaman, maka ada tindakan yang bisa dilakukan bersama-sama pula. Setelah itu, sejumlah persoalan ekonomi bisa diselesaikan lewat proses dan mekanisme yang ada dan berlaku.
Presiden pun mengharapkan setelah sidang paripurna pertama DPR setelah reses dilakukan, ada pembahasan secara lebih intens sehingga tindakan bisa cepat.
“Kita akan bicarakan permasalahan inti secara lebih cepat untuk kemudian ditindaklanjuti oleh para menteri dan komisi terkait di tingkat dewan agar upaya untuk mengatasi sejumlah permasalahan ekonomi dapat kita laksanakan dengan baik,” katanya.