REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) tersangka Ahmad Fathanah.
Anis mengatakan ia mengenal Fathanah karena sahabat dari mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. "Fathanah bukan kader, itu sahabat Presiden PKS, Pak Luthfi," kata Anis Matta yang ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5).
Namun Anis tetap mengaku ia mengenal sosok Fathanah. Meski perkenalannya dengan Fathanah, ia menyebutnya sebagai hubungan pertemanan biasa saja. Ia mengenal Fathanah hanya sebagai sahabat dari Luthfi. "Saya kenal, kenal biasa saja," ucapnya singkat.
Sebelumnya KPK menetapkan Luthfi Hasan Ishaaq dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah sebagai tersangka kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) di Hotel Le Meridien Jakarta pada 29 Januari 2013 lalu dengan barang bukti uang sebesar Rp 1 miliar.
Penyidik KPK juga mengembangkan kasus ini dengan menetapkan dua orang tersebut dengan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU). KPK sudah menyita empat mobil milik Fathanah dan dua mobil yang diberikan masing-masing kepada dua orang perempuan dekatnya yaitu Tri Kurnia dan Vitalia Shesya. Dua rumah milik Fathanah di Depok, Jawa Barat juga sudah disita.
Sedangkan aset Luthfi diduga terkait dengan TPPU yaitu dua rumah miliknya sudah disita KPK, termasuk enam buah mobil yang tersimpan di kantor DPP PKS. Rencananya siang ini, tim penyidik akan membawa enam mobil itu ke KPK.