REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tim penyelamat PT Freeport Indonesia berhasil mengevakuasi sepuluh orang pekerja dan empat korban tewas akibat runtuhnya bagian terowongan pada fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan Rabu (15/5) pagi.
Sementara itu, 25 pekerja lainnya hingga saat ini masih terperangkap dalam reruntuhan tersebut. Proses penyelamatan hingga saat ini masih dilakukan namun terhambat dengan terbatasnya ruang gerak di dalam terowongan.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto menuturkan kejadian ini bermula saat 39 pekerja menghadiri refresher class di fasilitas pelatihan bawah tanah Big Gossan.
“Pekerja yang menghadiri kelas ada 39 orang, korban cedera ada 10 orang, korban jiwa ada empat orang, yang belum diketahui dan terperangkap ada 25 orang,” ungkapnya.
Menurutnya, lokasi terjadinya insiden tersebut berdekatan dengan ruang-ruang kantor dan kelas pelatihan. Lokasi tersebut berada jauh dari area kegiatan pertambangan aktif.
Pelatihan tersebut merupakan kegiatan setahun sekali untuk pekerja yang sudah terbiasa dilaksanakan di tempat kejadian.
“Hari ini merupakan hari yang sangat menyedihkan bagi kami,” kata Rozik dalam jumpa pers di Hotel Sheraton, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (15/5). Ia juga memberikan doa dan dukungan kepada keluarga 10 pekerja yang selamat dan sudah berhasil dievakuasi.
Rozik juga mengatakan, Freeport telah menghubungi keluarga korban dan akan memberikan bantuan yang diperlukan serta mendampingi keluarga korban dalam menghadapi situasi sulit ini.