Kamis 16 May 2013 07:05 WIB

Topan Ancam Masyarakat Bangladesh dan Myanmar

Warga mengungsi ke tempat perlindungan menyusul peringatan datangnya Topan Mahasen di Bangladesh
Foto: Reuters
Warga mengungsi ke tempat perlindungan menyusul peringatan datangnya Topan Mahasen di Bangladesh

REPUBLIKA.CO.ID, SITTWE -- Ratusan ribu masyarakat Bangladesh dan Myanmar diperintahkan untuk melakukan evakuasi, Rabu (15/5). Ini menyusul adanya angin topan di atas wilayah pesisir tempat kamp pengungsi korban kerusuhan.

Amerika serikat (AS) telah memeringatkan, lebih dari delapan juta orang berpotensi kena dampak topan Mahasen yang diperkirakan akan turun hari ini atau besok dekat perbatasan kedua negara.

Bangladesh memberi tahu ratusan ribu orang yang tinggal di dataran rendah untuk pindah ke tempat perlindungan. Sementara Myanmar mengumumkan rencana untuk merelokasi sekitar 166 ribu orang ke pantai barat laut untuk keamanan.

Sementara itu di Rakhine, banyak Muslim Rohingya yang menyatakan terlalu takut untuk pindah. Ini memerlihatkan ketidakpercayaan mereka terhadap pihak otoritas dan penganut Buddha setempat.

"Kami dapat mati di sini. Kami tidak punya tempat untuk pergi," kata Yu Sut Taw, Muslim yang tinggai di pinggiran kota Sittwe seperti dikutip Arab News, Kamis (16/5).

Sebelumnya, 58 orang Rohingya hilang setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik ketika mencoba lari mencari tempat yang lebih tinggi. Ini menggambarkan bahaya yang dihadapi oleh mereka yang mencoba menyelamatkan diri.

Lembaga Koordinasi Kemanusiaan PBB menyatakan, topan telah kehilangan sebagian kekuatannya ketika melewati Teluk Bengal. Namun, tetap memiliki potensi membahayakan untuk 8,2 juta orang di timurlaut India, Bangladesh, dan Myanmar.

"Kami telah memeringatkan pengungsi Rohingya, yang memiliki dokumen dan tidak, akan bahaya dari topan ini," kata Mohammad Kamruzzaman, hakim pemerintah yang bertanggung jawab atas kamp pengungsi Rohingya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement