REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sejumlah kecil senjata kimia digunakan setidaknya dua kali di Suriah. Namun, Washington masih mencari informasi lebih lanjut untuk mempertimbangkan respons penggunaan senjata kimia tersebut.
"Komunitas intelejen setuju dengan berbagai tingkat keyakinan bahwa senjata kimia digunakan dalam jumlah kecil, setidaknya dalam dua kasus di Suriah," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman dilansir Al-Arabiya, Kamis (16/5).
Sherman tidak mengungkapkan pihak mana yang menggunakan senjata kimia dalam konflik selama hampir tiga tahun. Konflik tersebut melibatkan militan Suriah dan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Namun, Sherman mengatakan pihaknya akan berhati-hati dalam menanggapi kasus tersebut. "Kami memiliki pengalaman buruk dalam sejarah kami di mana kami telah mengambil tindakan dan ternyata masukan intelijen disalahartikan atau tidak akurat," ujarnya.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menyampaikan ada bukti kuat rezim Assad menggunakan senjata kimia untuk menyerang pasukan militan. Tapi, penyidik PBB mengatakan awal bulan ini, militan kemungkinan menggunakan senjata gas sarin yang menyerang saraf.