Jumat 17 May 2013 15:56 WIB

AS-Turki Satu Suara Soal Assad

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat dan Turki sama-sama menyuarakan kecaman kepada Pemerintah Suriah. Bagi Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, kedamaian di Suriah takkan tercapai jika Bashar al Assad masih berada di pucuk kekuasaan.

Presiden Obama, dalam konferensi pers di gedung putih bersama Erdogan, mengatakan Amerika Serikat bersama dengan Turki berjanji akan terus menekan Presiden Bashar Al Assad untuk mundur, demikian Reuters melaporkan. 

AS sebenarnya, ungkap Obama, memiliki beberapa  pilihan untuk menghadirkan perdamaian di Suriah. Langkah tersebut ujar dia bisa berupa jalur diplomatik ataupun militer. Alasan utama dia,  ada pihak yang telah menggunakan senjata kimia dalam peperangan dan itu mengancam keamanan Amerika Serikat dalam jangka panjang.

Tak hanya Amerika Serikat namun juga sekutu serta tetangga-tetangga mereka. Akan tetapi, ia menyatakan meski Amerika Serikat menggunakan kekuatan militer, hal tersebut takkan membuat konflik menjadi jauh lebih baik.

Bahkan ia menegaskan Amerika Serikat tak bisa sendirian dalam mengatasi perang sipil yang telah memakan korban 82 ribu orang itu.''Saya pikir semua orang di wilayah itu...akan berpikir tindakan sepihak Amerika Serikat akan membuat kondisi jauh lebih baik di dalam maupun luar Suriah,'' ucap dia seperti dikutip dari AP.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement