REPUBLIKA.CO.ID, Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas mendesak pemerintah Mesir untuk membuka kembali pintu perlintasan Rafah yang ditutup militer negara itu pada Jumat (17/5).
Stasiun TV Al Mayadeen sebagaimana dikutip Fars News melaporkan, Mahmoud Al Zahar, salah seorang petinggi Hamas meminta Mesir untuk membantu kesulitan ratusan warga Palestina pengguna pintu perlintasan Rafah yang sampai saat ini terjebak di tempat tersebut.
Sebelumnya, sejumlah orang tak dikenal menculik tujuh tentara Mesir di dekat perbatasan Palestina. Mereaksi insiden penculikan itu, Mesir menutup pintu perbatasan Rafah.
Setelah aksi penculikan, Presiden Mesir, Muhammad Mursi menginstruksikan lembaga-lembaga kepresidenan untuk meningkatkan upaya penanganan kasus penculikan di Gurun Sinai tersebut.
Pada saat yang sama Kementerian Dalam Negeri Palestina dalam pernyataan resminya mengumumkan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Kairo dalam mengidentifikasi dan menangkap pelaku penculikan tujuh tentara Mesir.