REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan memberikan santunan asuransi dari Jamsostek kepada pekerja korban longsor di tambang PT Freeport, Papua, sesuai ketentuan, kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
"Kami bersama Jamsostek memberikan santunan kepada
korban dan keluarga sesuai dengan hak-hak yang harus didapatkan oleh pekerja dan keluarganya," katanya melalui Pusat Humas Kemenakertrans di Jakarta, Minggu.
Usai menjenguk lima pekerja korban longsor
Freeport yang sedang menjalani perawatan intensif di ruang Unit Perawatan Kritis (CCU) Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang, Banten, ia menegaskan baik pemerintah dan perusahaan akan bertanggung jawab penuh terhadap santunan maupun biaya pengobatan para korban.
Menakertrans juga menyatakan bahwa investigasi kasus longsor ini juga akan dilakukan secara serius untuk memastikan apa penyebabnya.
"Ini tidak boleh terjadi lagi, harus diinvestigasi sebab-sebab utamanya," katanya.
Dengan investigasi tersebut, kata dia, diharapkan tidak lagi musibah semacam ini terulang.
"Dan harus diantisipasi oleh seluruh perusahaan pertambangan di Indonesia, terutama pertambangan bawah tanah," katanya.
Di sela-sela kunjungan Menakertrans itu, anggota tim dokter RS Premier Bintaro yang menangani korban luka dr Mulyadi Muchtiar menjelaskan semua korban mengalami "multiple trauma".
"Mereka mengalami benturan sehingga mengakibatkan trauma otot kemudian mengenai pembuluh darah dan organ lain," katanya.
Ia menegaskan bahwa pasien tidak patah tulang, hanya tergencet tapi tulangnya utuh.
"Sekarang fase perbaikan. Kita semua berharap dapat memberikan pelayanan terbaik," katanya.
Tim dokter dari berbagai ahli, kata dia, masih menangani pasien.
"Mereka ditangani dari ahli bedah, dokter umum, ahli tulang, faskular, ahli penyakit dalam dan syaraf. SSMUanya terkoordinasi tim dokter ICU," katanya.
sumber : Antara