Ahad 19 May 2013 23:19 WIB

Tentara NATO di Afghanistan Diserang Gerilyawan Mujahidin

Rep: Hannan Putra/ Red: Citra Listya Rini
Tentara NATO di Afghanistan
Foto: ap
Tentara NATO di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, Sebanyak 26 tentara NATO yang tengah berkonvoi di provinsi Wardak, Afghanistan, Sabtu (18/5)  mendapat serangan bom dari gerilyawan mujahidin. Kelompok pejuang yang berasal dari Mujahidin Imarah Islam Afganistan (IIA) itu berhasil menghancurkan 14 truk berisi pasokan bahan-bahan pangan dan papan.

Seorang anggota dari mujahidin mengtakan pihaknya menyerang konvoi kendaraan militer AS tersebut sewaktu melewati distrik Syed Abad. Pertempuran pun pecah dan berlangsung selama tiga jam. Begitu laporan yang dilansir media setempat, Ahad (19/5).

Selain berhasil menyita barang-barang yang menjadi pasokan bantuan pangan dan papan bagi tentara AS, pejuang mujahidin tersebut juga berhasil melumpuhkan tentara AS yang diserang. Sebanyak 26 diantaranya tewas sedangkan 10 orang lainnya terluka.

Pejuang IIA mengklaim serangan mereka merupakan serangan yang paling mematikan terhadap tentara musuh dan keberhasilan luar biasa dalam merebut pasokan bahan pangan. 

Operasi penyerangan tentara NATO yang mereka namakan "operasi Khalid bin Walid" itu telah berlangsung sejak 28 April 2013 lalu. Mereka menargetkan sejumlah titik untuk menyerang tentara NATO yang diklaim telah menjajah tanah air mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement