REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaresmi ditunjuk sebagai Menteri Keuangan, Chatib Basri rencananya akan dilantik dan diambil sumpahnya, Selasa (21/5) besok.
Ditemui sebelum pengumuman resmi oleh Presiden SBY, Chatib Basri malu-malu mengemukakan sejumlah amanat yang diberikan kepadanya. Sejak Senin (20/5) siang, ia dipanggil Presiden SBY untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan.
Chatib mengemukakan sejumlah penugasan dari Presiden SBY. “Yang pertama saya diminta untuk menjaga kebijakan fiskal yang prudent, yang hati-hati, karena ini penting di dalam anggaran kita, ya, menjaga defisitnya, menjaga stabilitas makro, karena target pertumbuhan ekonominya ditetapkan 6,2 persen jadi kehati-hatian fiskal itu sangat penting,” katanya, Senin (20/5).
Kedua, meski kehati-hatian fiscal diperlukan, di sisi lain harus dibuat kebijakan fiscal atau insentif fiscal yang cocok dengan kebutuhan investasi ke depan. Dengan begitu, diharapkan pertumbuhan investasi bisa tinggi akibat pertumbuhan ekonomi yang bisa dipertahankan dengan baik. Ketiga, investasi juga harus melihat sektor-sektor yang padat tenaga kerja atau menciptakan lapangan kerja.
Ia mengatakan menciptakan lapangan kerja itu penting karena walaupun pertumbuhan ekonomibaik tetapi kalau dia tidak menciptakan kesejaterana pada rakyat, maka manfaatnya belum dirasakan penuh. “Jadi, dalam menunjang kebijakan investasi juga kebijakan anggarannya bisa membantu hal itu,” katanya. Selain tugas-tugas tersebut, ia pun menekankan pekerjaan yang paling prioritas perlu diselesaikan dalam waktu dekat tak lain menyelesaikan RAPBN-P.