REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Juru bicara otoritas pemerintah Arab Saudi mengonfrimasi telah menahan 10 orang yang terlibat dalam jaringan mata-mata Iran.
Seorang juru bicara keamanan lainnya membenarkan bahwa jaringan terbaru memiliki delapan orang Saudi, satu lebanon, dan satu dari Turki.
"Penyelidikan awal yang dilakukan otoritas telah menahan 10 orang lain yang terlibat dalam kegiatan spionase," ujar juru bicara tersebut dilansir Arabnews.
Sementara itu, seorang warga Lebanon yang ditahan karena terkait dengan sel pertama mata-mata dibebaskan karena kurangnya bukti. Total tersangka yang ditahan karena diduga mata-mata sebanyak 27 orang. Sebanyak 24 orang dari Saudi, satu Iran, satu Turki, dan satu Lebanon.
Bulan lalu, juru bicara keamanan Kementrian Dalam Negeri Saudi, Letnan Jenderal Mansour Al-Turki menegaskan, ada bukti awal investigasi yang menunjukkan keterlibatan tersangka dan adanya hubungan dengan agen intelijen Iran.
Penyelidikan lebih lanjut juga mengungkap mata-mata menerima kompensasi uang untuk penukaran informasi. Otoritas terus menginterogasi tersangka.