REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ratusan warga Yogyakarta menjenguk 12 orang oknum anggota Kopassus tersangka penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas IIB Cebongan, Sleman di Markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/Diponegoro, Semarang.
Kedatangan warga dari berbagai elemen ini sekaligus merupakan bentuk dukungan moral. Para anggota Kopassus tersebut dalam waktu yang tak lama lagi mereka segera menghadapi proses peradilan di Pengadilan Militer. Berkas mereka sudah dilimpahkan ke Oditur Militer II- 11 Yogyakarta.
“Kami tetap menganggap para prajurit TNI ini sebagai ksatria dalam melawan premanisme di Yogyakarta,” jelas Utomo, salah seorang kordinator lapangan elemen masyarakat Yogyakarta kepada wartawan, di Semarang, Rabu (22/5).
Menurutnya, kedatangan 250 orang warga Yogyakarta ini juga bentuk silaturahmi, bukan dalam rangka kepentingan politis tertentu. “Selain mewakili kepentingan masyarakat Yogyakarta yang secara umum menolak segala bentuk premanisme, tidak ada maksud politis di balik niat kami,” lanjutnya.
Sementara itu berdasarkan pantauan di lapangan, rombongan masyarakat Yogyakarta ini membawa sedikitnya lima kendaraan bermotor, yang terdiri atas empat bus pariwisata dan empat kendaraan pribadi.
Mereka terdiri atas elemen Ansor Kota Jogja, FKPPI, Banser Bantul, Songsong Buwono, Boxing Jogja, Buruh ABY, PKL Jogja dan Sleman, UPT Malioboro serta komunitas Pareanom. Rombongan memasuki Kota Semarang sekitar pukul 13.00 WIB.
Mereka selanjutnya tiba di markas Denpom Kodam IV/Diponegoro di Jalan Pemuda Semarang sekitar pukul 13.30 WIB. Ikut menerima Rombongan masyarakat Yogyakarta ini, Komandan Denpom IV/Diponegoro, Letkol CPM Tri Wahyuningsih.