REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Partai berbasis massa Islam akan kesulitan dalam menaikkan elektabilitas pada Pemilihan Umum 2014 apabila masih menggunakan tema-tema agama, kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Ari Dwipayana.
"Seiring merebaknya kasus korupsi atau bahkan keterlibatan perempuan dengan aktor partai Islam, tentunya tema-tema berbau agama sudah tidak efektif digunakan lagi untuk jualan," katanya di Yogyakarta, Rabu.
Ari mencontohkan kasus yang melibatkan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menurutnya dapat memicu ketidakpercayaan pemilih terhadap tema-tema agama yang diangkat oleh partai Islam.
Kasus yang menimpa PKS tersebut tentu berpotensi melemahkan elektabilitas partai Islam itu. Sebab, selain dilihat dari kasusnya, kebetulan juga terjadi menjelang situasi pemilihan umum.
Ari menilai sebagian besar simpatisan PKS akan berpindah atau memutuskan tidak memilih. Namun, simpatisan partai yang loyal dan konservatif akan tetap bertahan.
Dalam kondisi demikian, menurut Ari, tentunya partai-partai Islam akan berupaya untuk menyelamatkan identitas yang telah dibangun.
Menurut dia, partai Islam pada Pemilu 2014 akan menggunakan pendekatan yang terlepas dari tema agama. Strategi yang digunakan kemungkinan besar akan mengarah pada pendekatan yang berbasis kemanusiaan dan keintiman.
"Strategi yang dipakai bisa dibilang strategi tengah. Strategi yang lebih menitikberatkan pada isu kemanusiaan, keintiman, bahkan desakralisasi agama," katanya.