Rabu 22 May 2013 18:24 WIB

PPD Ubah Bus Reguler Jadi APTB

Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB)
Foto: Republika/Agung Fatma
Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) akan mengubah seluruh bus regulernya yang melintas di sekitar jalur Transjakarta dengan konsep angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB).

"Saat ini, baru APTB dari Bekasi dan Tangerang yang kami miliki. Akan tetapi, ke depannya, seluruh armada yang melintas di sekitar jalur Transjakarta akan kita ubah menjadi APTB," ujar Direktur Utama PPD, Pande Putu Yasa, di Bekasi, Rabu.

Pihaknya akan melakukan pemetaan terlebih dahulu terhadap sejumlah trayek yang mengarah pada jalur Transjakarta.

"Kita lihat dahulu, tidak semua lintasan bersinggungan dengan Transjakarta. Kami kelompokkan dulu sebelum melakukan perubahan," katanya.

Bagi bus reguler yang nantinya akan digantikan dengan APTB, kata dia, tetap akan dioperasikan. Namun, di sejumlah lintasan trayek yang tidak bersinggungan dengan Transjakarta.

Menurut dia, armada yang ada saat ini baru melayani trayek Tangerang-Kalideres, Bekasi-Pulogadung, Bekasi-Hotel Indonesia (via Tol Bekasi Barat), dan Bekasi-Hotel Indonesia (via Tol Bekasi Timur).

"Ke depan, kami akan tambah trayek lagi, masing-masing dari Depok, trayek baru dari Tangerang, dan Mal Taman Anggrek kami perpanjang sampai Harmoni," katanya.

Menurut dia, perubahan armada tersebut merupakan komitmen pihaknya dalam meningkatkan kualitas layanan ke arah yang lebih baik lagi bagi masyarakat.

"Bila bus reguler masih suka terjebak macet, pengap, dan kurang nyaman saat ditumpangi, ke depan konsep APTB akan menjadi armada yang bisa memenuhi kriteria ideal angkutan umum massal," katanya.

Bus APTB memiliki kapasitas angkut maksimal 80 orang dengan dilengkapi pintu yang terintegrasi dengan halte Transjakarta. Bahkan, penumpang tidak perlu lagi terjebak macet karena lintasannya melalui jalur khusus Transjakarta dengan tarif yang relatif murah.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement