REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PGN Tbk mengungkapkan pipa transmisi gas ruas Sumatera Selatan-Jawa yang berada di bawah laut mengalami kebocoran pada Selasa (21/5) pukul 10.40 WIB.
Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (22/5) mengatakan, lokasi kebocoran berada 23 meter di bawah laut pada jalur Labuhan Maringgai-Muara Bekasi di Kilometer Point 138-139 atau di sekitar wilayah Pulau Damar. "Pada Selasa (21/4) pukul 10.40 WIB muncul gelembung udara sebagai indikasi awal terjadinya kebocoran pipa transmisi," katanya.
Menurut dia, pihaknya telah melokalisir sekitar wilayah kebocoran untuk menghindari dampak yang membahayakan bagi keselamatan transportasi kelautan, nelayan, dan juga operasional penyaluran gas bumi. "Ini merupakan anomali operasi," ujarnya.
Jobi juga mengatakan, pihaknya akan segera memperbaiki pipa berdiameter 32 inchi tersebut dengan metode "repair clamp". "Kami harapkan dalam beberapa hari ke depan pipa tersebut dapat beroperasi normal," katanya.
Sebelumnya, telah dilakukan langkah preventif berupa penurunan tekanan untuk mencegah meluasnya titik kebocoran dan menjaga kondisi jaringan.
Jobi melanjutkan, pihaknya sedang melakukan mitigasi resiko baik mengenai hal teknis dan komersial dan dampaknya terhadap pelayanan pelanggan.
Sementara, komunikasi awal telah disampaikan kepada regulator, pelanggan, dan pihak terkait.
"PGN akan menunjuk pihak ketiga yang profesional untuk mengevaluasi, memberikan rekomendasi, dan melaksanakan perbaikan apabila diperlukan untuk mengembalikan integritas jaringan pipa tersebut," ujarnya.