Kamis 23 May 2013 16:33 WIB

Polisi Mulai Tangkapi Politisi Malaysia

Rep: Nur Aini/ Red: A.Syalaby Ichsan
Polisi Malaysia
Foto: AP/Vincent Thian
Polisi Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Polisi Malaysia menangkap sejumlah politisi oposisi dan aktivis pada Kamis (23/5) setelah tiga pekan pascapemilu yang menyebabkan perpecahan dan memicu protes. 

Polisi juga menggrebek kantor berita oposisi dan menyita ribuan salinan publikasi mereka. Satu anggota parlemen dan aktivis mahasiswa ditangkap karena dituduh menghasut setelah sengketa pemilu 5 Mei lalu. 

Partai yang telah lama berkuasa, Barisan Nasional kehilangan suara populernya untuk pertama kalinya dalam 44 tahun. Namun, tetap memenangkan 60 persen kursi parlemen. 

Partai konservatif, United Malays National Organisation (UMNO) mendesak Perdana Menteri Najib Razak untuk mengambil garis tegas terhadap perbedaan pendapat setelah pemimpin oposisi Anwar Ibrahim melakukan demonstrasi besar untuk memprotes hasil pemilu. 

Sebelumnya, aktivis berusia 24 tahun, Adam Adli didakwa dibawah peraturan tentang penghasutan. Adli didakwa untuk pidatonya di forum pada 13 Mei. Orang yang mengikuti forum tersebut juga ditangkapi pada Kami ini. 

Adli dilaporkan telah mengatakan kepada forum bahwa rakyat tidak harus menunggu lima tahun lagi untuk menggulingkan pemerintah.

Di bawah UU penghasutan, tindak pidana akan dijatuhkan kepada orang yang membuat pernyataan melawan negara. Peraturan tersebut selama bertahun-tahun digunakan untuk menekan perbedaan pendapat politik. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement