Kamis 23 May 2013 17:14 WIB

KPK Dalami Peran Ahmad Zaki Sebagai Penghubung Fathanah

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Citra Listya Rini
Gedung KPK
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang mendalami peran Ahmad Zaki yang diduga menjadi penghubung aliran dana dari Ahmad Fathanah ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

"Siapapun yang teraliri (uang dari Fathanah) akan diperiksa. Apakah dia sebagai penghubung, kita lihat nanti," kata Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (23/5).

Saat ditanya apakah KPK ada kemungkinkan untuk membuka penyelidikan baru terkait kasus ini, Busyro mengatakan hal itu sangat memungkinkan. Hanya saja harus tetap berdasarkan bukti dan fakta yang ada di lapangan.

"Memungkinkan (membuka penyelidikan baru), asal berbasis bukti dan fakta. Jika ada korporasi dan badan publik yang teraliri atas nama amanat TPPU, kami akan proses juga," ujar Busyro.

Sebelumnya diketahui berdasarkan data dari sebanyak 45 perempuan penerima aliran uang dari Fathanah, salah satunya yaitu istri Ahmad Zaki. Adapun status Zaki sendiri merupakan kader PKS.

Zaki diduga memiliki peran penting dan mengetahui kasus yang menjerat mantan presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Pasalnya, Zaki merupakan sekretaris pribadi (Sespri) LHI dan bahkan salah satu mobil dan rumah milik LHI yang sudah disita KPK atas nama Zaki.

Saat rencana penyitaan enam mobil di kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada 6 Mei 2013 lalu, tim penyidik KPK juga membawa serta Zaki. Namun, saat terjadi perdebatan dengan sekuriti DPP PKS, menurut versi KPK, Zaki melarikan diri.

Kemudian penyidik juga memanggil Zaki untuk diperiksa sebagai saksi untuk tersangka LHI dalam kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan) sebanyak dua kali, namun Zaki mangkir. Ia baru memenuhi panggilan penyidik pada Rabu (22/5) lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement