REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pesawat transport Militer CN295 mendarat di Bandara Ninoy Aquino Manila, Filipina, Kamis (23/5) kemarin. Persinggahan pertama dari rangkaian tur ke enam ke negara-negara ASEAN.
Kementerian Pertahanan Indonesia memperkenalkan pesawat ini ke Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Malaysia sejak tanggal 22 sampai 31 Mei.
Kegiatan ini dalam rangka promosi mengenai kemampuan dan efisiensi pesawat transportasi hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan Airbus Military. Pesawat CN295 adalah sebuah pesawat serba guna berukuran sedang untuk kepentingan sipil maupun militer.
Kunjungan ini juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan kelebihan dari pesawat CN235 dan NC212i. Yakni, hasil pengembangan dari varian C212 yang telah diluncurkan pada bulan November 2012 antara PTDI dan Airbus Military dengan menggunakan sistem avionic dan autopilot yang baru, kapasitas penumpang bertambah dan biaya operasi yang lebih efisien.
Pada kunjungan Kementerian Pertahanan Filipina, Jumat (24/5), Wakil Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsuddien mengatakan “Kami mempromosikan penggunaan sistem pertahanan yang serupa di antara sesama negara ASEAN dan CN295 merupakan pesawat yang layak dan tepat."
Dia yakin dengan penggunaan jenis pesawat yang sama di wilayah ASEAN akan memperkuat kerjasama diantara Negara ASEAN. Pada waktu yang sama, dapat mengurangi biaya operasional dan perawatan pesawat secara signifikan.
"Dalam segmen pesawat kecil dan menengah, pesawat CN295, CN235 dan NC212i adalah solusi yang tepat untuk menjalankan misi di kawasan regional,"jelasnya.