REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadi juara ketiga dalam Go Green in the City (GGITC) East Asia 2013 yang diadakan Scheider Electric. Berkat inovasi Green Floating Clinic, mereka berhak mewakili Indonesia ke kompetisi tingkat dunia di Paris pada 27-28 Juni mendatang.
"Kami meraih prestasi itu setelah bersaing dengan negara-negara di Asia. Di antaranya Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, dan Taiwan," kata mahasiswa Teknik Elektro ITS yang anggota tim `Green Floating Clinic` ITS Priyo Edy Wibowo, di Surabaya, Jumat (24/5).
Ia menjelaskan Indonesia bersama Singapura dan Filipina menjadi tiga wakil Asia dalam kompetisi tingkat dunia di Paris itu.
Menurutnya, ide karya Green Floating Clinic terinspirasi dari klinik terapung yang ada di Kutai Barat. Klinik tersebut merupakan fasilitas yang vital di sana. Namun terkendala oleh bahan bakar fosil yang masih sulit diperoleh.
"Untuk mengatasi masalah itu, kami menawarkan ide penggunaan panel surya untuk memenuhi kebutuhan listrik pada klinik tersebut," katanya.
Setelah tim melakukan kajian, lanjut mahasiswa angkatan 2010 itu, ternyata dengan panel surya dapat menghasilkan listrik sebesar 30 KW. Cukup untuk memenuhi kebutuhan klinik tersebut.
Di Paris, para pemenang akan bersaing dengan 22 tim terbaik dari seluruh dunia. Seperti Brazil, China, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Turki, Meksiko, India, Rusia dan Polandia.