Rabu 29 May 2013 14:13 WIB

Kadin: Kualitas SDM Indonesia Menurun

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Sumber daya manusia, ilustrasi
Sumber daya manusia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia menurun.

Ketua komite tetap sertifikasi kompetensi tenaga kerja Kadin Indonesia Sumarna F Abdurrahman mengatakan, pada tahun 2010 lalu, Bank Dunia (World Bank /WB) mengumumkan studi penelitian bahwa dari 1.000 perusahaan Indonesia, bahwa 60 persen dari perusahaan-perusahaan itu membutuhkan peningkatan kemampuan di level posisi pekerjaan seperti manajer, direktur atau tenaga profesional.

Sedangkan untuk level posisi pekerjaan di bawahnya, persentase (kebutuhan peningkatan kemampuan) lebih rendah. “Ini menunjukkan semakin mundurnya kualitas SDM Indonesia,” ujarnya saat diskusi Kadin mengenai SDM di Jakarta, Rabu (29/5).  

Dia menyebutkan, angka pengangguran di Indonesia memang berkurang. Dia menggambarkan, pengangguran terdidik dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai Politeknik memang menurun tetapi persentasenya masih tinggi yaitu 20 sampai 25 persen.

“Ini menunjukkan ada gap dunia kerja dan pendidikan di Indonesia tidak menunjukkan perubahan dalam satu dekade ini dan tidak mampu menjawab (kebutuhan) dunia usaha,” ucapnya.

Sebenarnya, ujar Sumarna, undang-undang (UU) nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas) sudah mengarah ke perubahan itu. Hanya saja, tambahnya, komunikasi belum terselenggara dengan baik. Untuk itu, pihaknya ingin melakukan perubahan paradigma dari supply driven ke demand driven.

Dia menjelaskan, salah satu caranya yaitu pelatihan berbasis kompetensi. “Kadin Indonesia mendorong komunikasi, dan ingin meningkatkan pengembangan kompetensi melalui Pengembangan standar kompetensi, kurikulum kompetensi, dan sertifikasi kompetensi,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement