REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu masalah yang kerap dihadapi Timnas Indonesia saat melakukan pemusatan latihan (TC) adalah soal kedisiplinan. Terkait hal ini, pelatih anyar timnas Jacksen Ferreira Tiago punya pendekatan berbeda.
Pelatih Persipura Jayapura itu lebih mengutamakan respek dan tanggung jawab pemain di lapangan. "Saya fleksibel. Saya adalah orang Brasil, budaya kami memang mengutamakan hasil di lapangan," kata Jacksen kepada wartawan di Jakarta, Ahad (2/6) petang.
Meski begitu bukan berarti dia tidak mementingkan kedisiplinan. Baginya, disiplin bukanlah semata datang latihan tepat waktu, tapi juga bagaimana bersikap disiplin untuk terus saling menghormati sesama tim, dan disiplin saat bertanding.
Mengenai peraturan jam malam, Jacksen mengaku tak akan menerapkannya. Ia memberikan kebebasan dan kepercayaan penuh kepada pemain. "Asalkan tidak merugikan orang lain terutama tim, silakan saja keluar malam. Yang penting saat bermain di lapangan harus bagus," kata Jacksen.
Jika tidak, Jacksen tak segan-segan mencoret pemain tersebut dari skuat. "Lagipula, saya tidak mungkin berdiri di lobi hotel pada malam hari untuk menjadi satpam para pemain. Saya harus memanfaatkan dengan baik waktu tidur saya. Saya harap pemain pun berpikir demikian," tambahnya.
Jacksen menegaskan bahwa ia merupakan orang yang paling suka dengan yang namanya respek. Tanpa adanya respek, tidak mungkin sebuah tim bisa meraih kesuksesan. "Intinya, pemain harus bisa saling menghargai dan berpandangan bahwa prestasi sebuah tim merupakan tanggung jawab bersama," tuturnya.