REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Narkotika Nasional (BNN) telah memiliki tiga strategi untuk memerangi narkoba. Lantas, apa saja ketiga strategi BNN tersebut?
Pertama, BNN melakukan sosialisasi dan edukasi sebagai salah satu pencegahan penyalah gunaan narkoba. Kedua, menerapkan sistem wajib lapor terhadap pengguna narkoba supaya bisa menjalani rehabilitasi atau penyembuhan. Ketiga, BNN mengungkap sindikat penjual narkoba untuk memutus penyebaran dan menghentikan terjadinya perdagangan narkoba.
Divisi Penyuluhan dan Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), Slamet Pribadi mengatakan pihaknya memiliki strategi lainnya untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
"Penyalahgunaan narkoba (khususnya) pada pelajar tentu harus dimulai dari keadaan lingkungan keluarga. Karena keluarga menjadi bagian penting yang sangat berperan dalam memerangi penyalahgunaan narkoba pada pelajar ini," kata Slamet di hadapan ratusan pelajar SMK Kesehatan Puspita Medika Al Amanah, Depok, Jawa Barat, Senin (3/6).
Sebagai orang tua, ia mengimbau perlu mewaspadai perubahan yang yang terjadi baik secara fisik maupun kepribadian seorang anak untuk mengidentifikasi adanya penyalahgunaan narkoba.
Perubahan pada fisik seorang anak yang mengonsumsi narkoba biasanya ditandai dengan mata merah yang tetap saja merah meski telah diobati. Sering terlihat mengantuk meski telah tidur cukup dan pandangan yang sering terlihat kosong atau berimajinasi.
Pola bicara yang tidak seperti bisanya atau ngawur dan pelafalan yang tidak jelas. Lalu, pucat seperti kekurangan darah.
"Perlu diingat pengguna narkoba ini tidak mengeluarkan bau seperti pada pengguna alkohol (minuman keras)," ujar Slamet.
Perubahan kepribadian pada pengguna narkoba bisanya bisa terlihat secara drastis, dimana anak pengguna narkoba cenderung temperament (cepat emosional), pola dan nafsu makan yang tidak teratur, cenderung cuek dan malas bersosialisasi (pendiam).