REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR---Ratusan pekerja "outsourcing" atau kontrak di lingkup PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Sulawesi Selatan menggelar aksi di halaman kantor PT Telkom Divisi Regional VII di Makassar, menuntut peningkatan kesejahteraan.
Sesuai dengan surat yang disampaikan oleh Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja NIBA-KSPSI Basis PT Graha Sarana Duta kepada GM Telkom Witel I Sulsel, para pekerja menuntut untuk tidak di-"out soucing" ke pihak ketiga sesuai Peraturan Menteri Nomor 19/2012.
Para pekerja yang terdiri atas anggota satuan pengamanan, "cleaning service", THL-Diva, THL Finance, THL Visiting dan "driver" tersebut juga menuntut untuk diangkat menjadi karyawan tetap di PT Graha Sarana Duta (GSD) dan PT Infomedia Nusantara, sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003.
Selain itu, mereka juga menuntut kesejahteraan yang lebih baik diantaranya menyangkut kelayakan penyesuaian upah dan jam kerja.
Aksi ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi yang sebelumnya telah disampaikan pada peringatan Hari Buruh se-Dunia pada 1 Mei 2013.
Aspirasi lalu disampaikan kembali melalui surat. Kemudian berlanjut dengan pertemuan antara pekerja, jajaran manajemen dan dinas tenaga kerja, namun pertemuan ini pun dinilai belum menghasilkan penyelesaian.
GM Telkom Witel I Sulsel, Firmansyah, menyatakan, permasalahan tentang peningkatan kesejahteraan tenaga kerja sedang didiskusikan dengan GSD sebagai pengelola tenaga kerja bersama para tenaga kerja yang dimediasi oleh dinas tenaga kerja. Telkom sebagai pengguna jasa GSD, saat ini sedang menunggu hasil diskusi tersebut.