Senin 03 Jun 2013 20:11 WIB

Polisi Masih Kesulitan Selidiki Penembak Tito Kei

Seorang polisi menjaga warung TKP penembakan Fransiskus Refra (Tito Kei) di perumahan Taman Tytian Indah, Medan Satria, Bekasi, Sabtu (1/6).
Foto: Antara/Paramayuda
Seorang polisi menjaga warung TKP penembakan Fransiskus Refra (Tito Kei) di perumahan Taman Tytian Indah, Medan Satria, Bekasi, Sabtu (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polisi memeriksa dua saksi tambahan guna menelusuri kasus penembakan Fransiskus Refra alias Tito Kei, Jumat pekan lalu.

"Kami masih kesulitan menyelidiki pelaku," kata Kepala Polresta Bekasi Kota, Komisaris Besar Priyo Widyanto, Senin (3/6).

Menurutnya, penambahan saksi itu karena keterangan empat saksi sebelumnya belum bisa mengarah kepada ciri-ciri pelaku. Dua saksi tambahan ini belum bisa disebutkan namanya, namun merupakan orang-orang yang mengetahui kejadian di sekitar lokasi penembakan.

"Mereka berada di warung pulsa di samping kanan lokasi kejadian," ujar Priyo.

Adapun empat saksi sebelumnya bernama Gerry, Han, dan Petrus yang merupakan rekan Tito. Serta Popon, anak Ratim pemilik warung yang juga tewas ditembak pelaku. Menurut Priyo, keempat saksi itu belum bisa menyebutkan ciri-ciri fisik pelaku, karena masih syok, dan saat kejadian fokus untuk menolong korban.

Priyo mengatakan, kepolisian juga membentuk tim khusus untuk pengembangan penyelidikan. Tim terbagi menjadi dua, satu untuk menelusuri keterangan di rumah Tito, satu lainnya fokus di kantor advokasi Keluarga Kei di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Penelusuran untuk mengetahui masalah yang merundung korban beberapa hari sebelum insiden.

Terkait proyektil dan selongsong peluru yang berhasil ditemukan, Priyo mengatakan, barang bukti itu sudah diberikan ke pusat laboratorium forensik Polri untuk diuji balistik. Itu guna memastikan senjata yang dipakai pelaku.

Tito tewas ditembak orang tak dikenal saat tengah bermain kartu bersama empat rekannya, Jumat (31/5) kemarin, sekitar pukul 20.00 malam. Ketika itu, mereka tengah duduk bersantai di warung klontong milik Ratim (70), di Jalan Raya Titian Indah Rt 3 Rw 11 Kelurahan Kalibaru, Medansatria, Kota Bekasi.

Informasi yang dihimpun dari kepolisian, pelaku diduga berjumlah dua orang. Satu eksekutor penembakan, dan satu pelaku mengantar dengan mengemudikan sepeda motor. Selain Tito, pelaku juga menembak pemilik warung klontong.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, Tito tewas karena peluru menembus bagian kepala. Sementara pemilik warung ditembak bagian dada. Dari olah tempat kejadian perkara, petugas menemukan satu buah proyektil peluru dan satu selongsong.

Kontributor: Anta Muzakkir

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement