Selasa 04 Jun 2013 16:37 WIB

Amerika Serikat Peringatkan Israel, Ada Apa?

John Kerry
Foto: Reuters/Jacquelyn Martin
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry memberi peringatan keras kepada Israel untuk memulai kembali perundingan perdamaian dengan Palestina.

Ia mengatakan, jika usaha itu gagal sekarang, mereka tidak akan pernah mendapat peluang lagi.

"Kita kehabisan waktu. Kita kehabisan peluang kemungkinan. Jika tidak berhasil sekarang, kita mungkin tidak memperoleh peluang lagi," kata Kerry dalam forum diselenggarakan Masyarakat Yahudi AS (AJC).

Peringatannya itu dikeluarkan saat laporan-laporan bahwa ia berencana untuk mengunjungi kawasan Timur Tengah dalam beberapa ke depan untuk lawatan kelimanya ke Israel sejak memulai usahanya untuk menghidupkan kembali perundingan-perundingan itu awal Februari.

"Kita tidak dapat mengizinkan kekecewaan masalah lalu menghambat masa depan. Kita tidak dapat mengizinkan tidak adanya perdamaian menjadi ramalan memuaskan diri sendiri," desak diplomat penting dalam salah satu dari pidato-pidatonya yang keras sampai saat ini menyangkut usaha perdamaian.

"Tidak adanya perdamaian membuat konflik tidak dapat dihentikan," katanya dan mendesak forum Yahudi memikirkan tentang apa yang akan terjadi jika usaha perdamaian tidak bekerja.

"Kita akan menemukan diri kita sendiri dalam spiral negatif tanggapan-tanggapan dan kontra tanggapan, yang dapat menutup pintu bagi solusi dua negara, yang telah disepakati," kata Kerry.

"Dan kampanye buruk untuk tidak mengakui Israel hanya akan menghabiskan tenaga," katanya dan mengisyaratkan bahwa penolakan oleh Israel untuk kembali ke meja perundingan dapat membawa negara itu kehilangan para sahabat global sementara Palestina terus melakukan usaha untuk mendirikan negara melalui badan-badan internasional seperti, PBB.

Satu-satunya jalan untuk maju adalah bekerja bagi solusi dua negara, kata Kerry dan menegaskan bahwa kendatipun Amerika Serikat selalu mendukung Israel," akan lebih baik lagi "jika kita memiliki sahabat lebih banyak lagi."

"Saya menjamin kepada Anda bahwa satu negara Palestina yang stabil dengan perbatasan yang terjamin dan satu ekonomi yang berkembang hanya akan memperkuat keamanan dan masa depan Israel," katanya.

"Menyelesaikan konflik ini bagi kedua pihak dapat memberikan keuntungan jauh lebih besar ketimbang kepentingan siapa pun. Tidak menyelesaikan konflik ini akan mengakibatkan kosekuensi-konsekuensi serius bagi kedua pihak."

Dan kendatipun mengakui bahwa ada keraguan yang dalam dan bahkan sinisme, ia mengatakan siapapun harus merebut peluang untuk maju, katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement