REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Komisi XI DPR RI baru akan membahas pengganti deputi Bank Indonesia Muliaman Hadad pada Juli, setelah menyelesaikan RAPBNP 2013 dan pokok-pokok kebijakan fiskal APBNP 2014, kata Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis, Rabu (5/6).
"Pengganti Muliaman akan diuji kelayakan oleh Komisi XI setelah agenda RAPBNP 2013 dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal APBN 2014 serta proses pemilihan Anggota BPK dan BSBI selesai, diperkirakan awal Juli atau masa sidang yang akan datang," kata Harry Azhar Azis kepada Antara di Batam.
Ia mengatakan DPR sudah menerima tiga nama pengganti Muliaman Hadad yang diajukan Presiden pada 29 Mei 2013. Nama-nama itu baru akan dibacakan di Sidang Paripurna Selasa (11/6).
Harry menyebutkan nama pengganti Muliaman yang diajukan Presiden adalah Hendar, Tresna dan Mulya Siregar," tambah Harry.
Dari ketiganya, Harry mengatakan kansnya masih sama besar. "Kans secara normatif adalah sama untuk ketiga nama. Kecenderungan fraksi-fraksi di Komisi XI saya belum tahu, karena baru menerima nama-nama itu," kata dia.
Namun, kata dia melanjutkan, Hendar sudah pernah diajukan oleh Presiden bersama Perry Warjiyo. Saat itu, DPR memilih Perry menjadi Deputi Gubernur BI menggantikan Budi Mulya.
Sementara itu, untuk pengganti Deputi BI lainnya, Hartadi, menurut Harry, tidak dilakukan oleh pihaknya karena DPR hanya bisa memilih dua anggota Dewan Gubernur yang berakhir masa jabatannya. "Dua yang lain yang kita pilih kemarin adalah Perry Warjiyo dan Agus Marto, tapi masih ada satu lagi yang bisa dipilih yang mengundurkan diri, yaitu Darmin sebagai Deputi Gubernur Senior BI yang terjadi di tahun 2009 yang sampai sekarang belum ada penggantinya," paparnya.