REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda menilai, penolakan PKS akan kenaikan harga BBM bersubsidi, dijalankan untuk mengimbangi 'turbulensi' di partai tarbiyah tersebut.
"Penolakan itu saya lihat bukan bagian dari 'plat form' PKS tapi bagian strategi pencitraan saja untuk mengimbangi 'turbulensi' politik kasus Luthfi Hasan Ishaaq," kata Hanta Yuda di Jakarta, Rabu (5/6).
Hanta menilai, strategi itu juga dijalankan PKS untuk meningkatkan elektabilitas pada Pemilu 2014 mendatang. Seringkali, kata Hanta, penolakan PKS terhadap kebijakan pemerintah berakhir dengan penerimaan.
"Artinya ada kompromi politik, dan itu hanya manuver PKS saja," ujarnya mengakhiri.