REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Puluhan penumpang mendatangi kantor PT Pelni di Jalan Sultan Syarif Abdurrahman Pontianak. Mereka menuntut perusahaan pelayaran itu mengganti kerugian karena batal berangkat dari Pontianak menuju Surabaya menggunakan KM Binaya, tanpa alasan yang jelas.
"Akibat pembatalan pemberangkatkan itu, kami terpaksa tidur di teras Pelabuhan Dwikora Pontianak, sejak Senin (3/6) hingga sekarang," kata Tamam, salah seorang perwakilan penumpang seusai melakukan pertemuan dengan pihak manajemen PT Pelni.
Tamam menjelaskan, kedatangan mereka hanya meminta pertanggungjawaban pihak Pelni karena mereka sudah tiga hari di Pelabuhan Dwikora tanpa ada kejelasan apakah dapat ganti rugi atau tidak.
"Kami juga meminta ganti rugi terkait biaya hidup selama tiga hari menunggu di Pelabuhan Dwikora Pontianak," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Pelni Pontianak Bernad berjanji akan mengganti 100 persen kerugian penumpang kapal yang tidak jadi berangkat tersebut.
Batalnya sekitar 600 penumpang KM Binaya dari Pontianak tujuan Surabaya, karena KM itu karam di muara Sungai Kapuas di bui tiga, Senin (3/6) kemarin.
"Kami tanggung jawab," ujarnya.
Menurut dia, para penumpang akan berangkat, tetapi bukan tujuan Surabaya, melainkan Pontianak-Jakarta. Menurut dia, pihaknya, saat ini sedang berupaya untuk menarik KM tersebut dengan melibatkan penyelam tradisional.