REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mencatat 155 suami memilih program keluarga berencana melalui vasektomi atau metode operasi pria.
"Tetapi sebelum melakukan operasi tersebut kami akan bertanya dahulu kepada pasangan suami istri ini apakah tekadnya tersebut sudah bulat atau masih bingung," kata Kasubbid Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan Komunikasi Informasi Edukasi BPMPKB Kota Sukabumi, Ade Siti Juansih, Kamis (5/6) lalu.
Pasalnya, vasektomi adalah program KB seperti ini yakni pengikatan dan pemotongan saluran benih pada laki-laki. Menurut Ade, program KB untuk kaum laki-laki ini ada dua jenis pelayanan yakni dengan menggunakan alat kontrasepsi kondom dan MOP atau vasektomi.
Bagi pria yang memilih progam KB vasektomi ini tidak bisa lagi membuahi istrinya karena saluran benihnya dipotong atau diikat.
Maka dari itu, sebelum melakukan vasektomi pihaknya selalu memberikan solusi lain dalam ber-KB seperti menggunakan kondom, kecuali pasangan tersebut sudah menentukan sikapnya untuk vasektomi baik dengan alasan tidak ingin memiliki anak lagi atau masalah umur dan lain-lain.
"Tetapi mayoritas akseptor pria saat ini lebih memilih menggunakan kondom untuk mengikuti progam KB nya, hanya sebagian kecil saja yang memilih melakukan vasektomi," tambahnya.
Di sisi lain, Ade mengatakan untuk akseptor pria saat ini jumlahnya masih rendah atau sedikit, karena mayoritas akseptor di Kota Sukabumi lebih memilih sterilisasi oleh kaum wanita atau istrinya. Menurutnya, mereka beralasan para istri lebih cocok ikut program KB.