Ahad 09 Jun 2013 09:44 WIB

Riwayat Penyakit Jantung Taufiq Kiemas

Rep: Hannan Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Taufiq Kiemas (kanan) bersama Megawati Soekarnoputri (kiri).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Taufiq Kiemas (kanan) bersama Megawati Soekarnoputri (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Almarhum Taufiq Kiemas tutup usia di usia 70 tahun. Ketua MPRRI tersebut diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.

Setelah berulang kali keluar masuk rumah sakit karena penyakitnya itu, akhirnya almarhum dirawat selama lima hari di Singapore General Hospital. Sampai akhirnya Sabtu 8 Juni 2013 pukul 18.05 WIB ia menghembuskan nafas terakhir.

Suami mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri yang juga bergelar Datuk Basa Batuah ini sudah beberapa tahun mengalami gangguan jantung.

Tercatat bulan Bulan Oktober 2005, Taufiq pernah menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita dan sempat menjalani perawatan selama dua minggu lebih. Pemasangan pacemaker yang berlangsung satu jam itu berjalan lancar.

Dokter pribadi Taufiq mengatakan, salah satu penyebab gangguan jantung Taufiq karena kolesterol yang tak terkendali. Selain itu, berat badan yang berlebih juga memicu penyakit jantung.

Penyakit jantung tersebut kembali kambuh pada 13 Mei 2009. Siang itu, Taufiq dilarikan ke Rumah Sakit MMC. Ia sempat menjalani perawatan beberapa hari hingga di izinkan untuk pulang oleh dokter.

Suami mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri itu menghembuskan nafas terakhir pukul 18.05 WIB, Sabtu 8 Juni 2013 setelah lima hari menjalani perawatan. Kiemas diketahui memiliki riwayat sakit jantung. Ini bukan kali pertama ia masuk rumah sakit karena sakit jantung.

Pada 7 Januari 2010, ia pernah menjalani perawatan di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta. Namun dokter mengatakan Taufiq hanya kelelahan dan bisa segera dipulangkan dari Rumah Sakit.

Saat itu aktivitas Taufik yang menjabat sebagai Ketua MPR memang sangat sibuk. Ditambah lagi karena ia baru saja kembali dari kunjungannya ke Vietnam. Selepas sehari dirawat di RS Abdi Waluyo, Taufiq selanjutnya dirujuk dan pindah ke RS MMC.

Pada 2011, Taufiq setidaknya pernah beberapa kali menjalani perawatan intensif di Paviliun Dr Sukaman, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta Barat. Demikian juga di tahun 2012, karena kondisi kesehatan jantung yang sudah serius akhirnya ia dirujuk untuk berobat ke luar negeri.

Taufiq menjalani perawatan di Singapore General Hospital. Pihak rumah sakit Singapore General Hospital mengatakan, selain gangguan jantung, kali ini ditambah lagi dengan gangguan di paru-parunya.

Namun Taufiq berhasil menjalani kesehatan dan kembali sehat. Hingga oktober 2012 ia bisa menunaikan ibadah haji ke Makkah dengan didampingi istrinya Megawati dan keluarga.

Setelah kembali dari menghadiri Hari Kelahiran Pancasila di Ende, NTT pada 1 Juni 2013 lalu, kesehatan Taufik kembali memburuk. Ia langsung menjalani perawatan di Rumah Sakit Singapore General Hospital. Hingga pukul 18.05 WIB, Sabtu 8 Juni 2013 ia menghembuskan napas terakhirnya.

Acara peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Ende tersebut merupakan tugas terakhir Taufik dalam mengemban amanahnya sebagai ketua MPR. Salah satu rangkaian acara yang juga dihadiri Wapres Boediono itu adalah meresmikan situs rumah pengasingan Bung Karno.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement