REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban Afghanistan, Selasa waktu setempat, mengumumkan telah membebaskan seorang sandera Kirghizstan yang mereka tangkap pada April setelah satu helikopter mendarat darurat di wilayah selatan pegunungan Kabul.

Para gerilyawan militan menculik pria Kirghizstan itu bersama dengan delapan warga negara Turki, Rusia dan seorang penerjemah Afghanistan pada 21 April. Mereka diculik setelah helikopternya melakukan pendaratan darurat di Provinsi Logar.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakannya kepada AFP melalui telepon dari lokasi yang tidak diketahui. Mujahid menuturkan bahwa sandera tersebut dibebaskan sebagai isyarat niat baik untuk pemerintah Kirghizstan.

Para militan sebelumnya membebaskan warga Turki menyusul penculikan orang asing terbesar di Afghanistan dalam hampir enam tahun. Insiden penculikan ini menyoroti ketidakamanan negara itu terus berlanjut ketika pasukan tempur NATO mempersiapkan diri untuk ditarik tahun depan.

''Seorang Rusia dan seorang penerjemah Afghanistan masih ditahan,'' kata juru bicara sambil menambahkan bahwa orang-orang itu kini sedang diselidiki.

Mujahid mengatakan warga Khirghizstan tersebut dibebaskan sebagai seorang Islam dan isyarat kemanusiaan bagi negara Islam itu.

Ditanya mengapa warga Afghanistan belum dibebaskan, juru bicara pemberontak mengatakan bahwa dia sedang diselidiki untuk kemungkinan ada kaitannya dengan badan-badan intelijen. Tapi, Mujahid menambahkan bahwa kelompok pemberontak tidak akan mengeksekusinya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika