REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH – Zonasi sekolah bagi anak yang akan mendaftar sebagai siswa baru SD, SMP, dan SMA diharapkan dapat mengurangi kemacetan. Tetapi masalah transportasi seharusnya dengan solusi transportasi.
Pengamat Pendidikan asal ITB, Indra Djati Sidi mengkritisi zonasi sekolah tidak dapat digunakan untuk pendekatan transportasi. "Zonasi sekolah sebaiknya digunakan untuk pendekatan pendidikan bukan transportasi," ujarnya, Selasa (11/6).
Pemprov pun sebaiknya harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan anak dan orang tua murid. "Bagaimana dengan keinginan orang tua yang ingin anaknya bersekolah di zona b tetapi dia tinggal di zona a," ujarnya.
Masalah pendidikan sebaiknya perlu diselesaikan dengan prinsip-prinsip pendidikan. Kalau masalah kemacetan solusi yang harus diterapkan adalah memperbanyak transportasi massal.
Selain itu orang tua yang menggunakan kendaraan pribadi tidak hanya mengantar jemput anaknya saja. Tetapi juga mereka dapat menjemput tiga atau empat anak lainnya.