REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Seorang wanita Belanda dan suaminya yang telah hilang selama sepekan di Yaman tampaknya cenderung telah diculik. Demikian satu sumber polisi di ibu kota Sanaa pada Sabtu.
Sumber mengatakan wanita itu bekerja sebagai peneliti di Yaman dan menghilang dengan suaminya setelah mereka meninggalkan rumah mereka di Kabupaten Hadda Sanaa. Kota tersebut menampung banyak misi diplomatik.
"Kemungkinan mereka diculik, tetapi kami tidak tahu siapa yang berada di belakangnya," kata sumber itu.
Para pejabat di kedutaan Belanda dan kementerian luar negeri di Den Haag tidak segera dapat mengomentari laporan tersebut.
Beberapa orang Barat telah diculik tahun ini di negara Semenanjung Arab yang miskin di mana pemerintah transisi sedang berjuang untuk memberlakukan hukum di luar kota utama.
Penculikan marak di Yaman dimana suku yang tidak puas sering mengambil sandera untuk menekan pemerintah guna membebaskan kerabat mereka dipenjara atau meningkatkan layanan publik.