Senin 17 Jun 2013 04:59 WIB

Seluruh Tiket Mudik Sudah Ludes

 Warga mengantre untuk membeli tiket perjalanan kereta api Lebaran 2013 di loket Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (8/5).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Warga mengantre untuk membeli tiket perjalanan kereta api Lebaran 2013 di loket Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (8/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kereta api tampaknya masih menjadi alat transportasi primadona bagi warga yang ingin mudik ke kampung halamannya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama sanak keluarga. Buktinya, tiket kereta api lebaran untuk pemberangkatan pada H-7 sampai H-1 sudah habis terjual. Tiket yang habis terjual itu mencakup seluruh jenis kereta, baik eksekutif, bisnis, ataupun ekonomi.

Tiket kereta yang sudah habis terjual tujuan Jawa Timur dan Jawa Tengah, antara lain kereta Bengawan tujuan Jakarta-Solo, Kertajaya tujuan Jakarta-Surabaya, Mataremaja tujuan Jakarta-Malang dan Kutojaya tujuan Jakarta-Kutoarjo.

Kepala Humas PT KAI Daops 1, Sukendar Mulya mengatakan, antusiasme warga yang mudik menggunakan KA sangat tinggi. Hal itu dilihat pembelian tiket mudik menggunakan KA reguler maupun tambahan 18 rangkaian kereta saat ini telah habis terjual. "Tiket kereta api untuk pemberangkatan H-7 sampai H-1 sudah habis semua. Sedangkan untuk H+1 sampai H+9 pemberangkatan masih ada," kata Sukendar, seperti dilansir beritajakarta.

Sukendar mengungkapkan, untuk pemberangkatan kereta api lebaran, pihak PT KAI telah menyiapkan 48 pemberangkatan reguler dan 18 kereta api tambahan. "Sejak dibuka pada 1 Juni sampai kemarin tiket tambahan sudah seratus persen habis terjual. Setiap hari ada sebanyak 9.560 penumpang yang akan berangkat menggunakan kereta tambahan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement