REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Perdana Menteri Republik Cheska Petr Necas mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (17/6) setelah politik dalam negeri kacau.
Koalisinya akan membentuk pemerintahan baru yang dipimpin oleh seseorang yang dicalonkan oleh Partai Sipil Demokrat (ODS). Tekanan bagi Necas untuk mundur datang sejak kepala stafnya, Jana Nagyova ditahan karena korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Dua mantan anggota parlemen, mantan menteri, kepala dan mantan intelijen militer juga telah ditahan. Presiden Milos Zeman mengatakan, dakwaan dilakukan setelah polisi bersenjata menggerebek kantor pemerintah dan swasta pada Rabu pekan lalu.
Dalam penggrebekan tersebut, polisi menyita 150 juta koruna atau sekitar 8 juta dolar AS dalam bentuk tunai, puluhan kilogram emas, dan sejumlah besar dokumen.
Detektif mengatakan, Nagyova diduga menyuap mantan anggota parlemen dengan tawaran posisi di perusahan-perusahaan milik negara. Hal itu dilakukan untuk pertukaran kursi parlemen.
Nagyova rekan dekat Necas juga diduga memerintahkan intelijen militer secara ilegal untuk memata-mataui tiga orang. Media Cheska melaporkan target tersebut termasuk istri Necas, Radka Necasova. Necas mengumumkan pekan ini bahwa mereka bercerai.
Necas menolak semua tuduhan terhadap Nagyova dan lima terdakwa lain. "Saya secara pribadi yakin bahwa saya tidak melakukan sesuatu yang tidak jujur dan bahwa rekan-rekan saya tidak melakukan sesuatu yang tidak jujur," ungkapnya dilansir BBC.
Namun, dia kemudian mengumumkan pengunduran dirinya di televisi Praha pada Ahad malam. "Saya akan mengajukan pengunduran diri sebagai perdana menteri besok. Seluruh pemerintahan akan mengundurkan diri dengan saya," ujarnya.