REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat politik Sugeng Saryadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto, memperkirakan PKS tidak akan lolos "parliamentary threshold" (PT) atau ambang batas parlemen di Pemilu 2014 karena perolehan suaranya di bawah 3,5 persen.
"Pemilih PKS adalah orang yang terdidik dan menjunjung tinggi unsur-unsur moral. Apabila banyak elit PKS yang melakukan korupsi dan tindakan tidak bermoral maka konstituennya akan pergi ke partai yang relatif bersih," kata Toto Sugiarto kepada Antara di Jakarta, Senin.
Toto mengatakan menurunnya suara PKS disebabkan pencitraan negatif terkait kasus yang menjerat mantan presidennya yaitu Luthfi Hasan Ishaaq.
Hal itu, menurut dia, menyebabkan beralihnya suara konstituen partai tersebut ke partai lain yang masih dianggap bersih dari kasus hukum.
"Suara konstituen PKS akan menyeberang ke Partai Hanura dan PDI Perjuangan atau partai berbasis massa Islam namun persentasenya kecil. Politik itu berkaitan dengan pencitraan bagaimana dipersepsikan oleh masyarakat," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, suara Partai Demokrat juga diperkirakan akan menurun drastis di Pemilu 2014 hingga 12 persen dibandingkan Pemilu 2009.
"Di Pemilu 2009 Demokrat meraih 20 persen maka di 2014 kemungkinan akan menurun hingga 12 persen sehingga diperkirakan hanya meraih 8 persen suara,"
Toto memperkirakan suara konstituen Demokrat akan pindah ke partai yang demokrat-nasionalis seperti Gerindra, Hanura, Golkar dan Nasional Demokrat.
Sebelumnya survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) menyebutkan elektabilitas Partai Golkar sebesar 13,2 persen dan PDI Perjuangan 12,7 persen. Di bawah dua parpol itu, berurutan Partai Gerindra 7,3 persen, Partai Demokrat 7,1 persen, Partai Amanat Nasional 4 persen, Partai Kebangkitan Bangsa 3,5 persen.
Selanjutnya, Partai Keadilan Sejahtera sebesar 2,7 persen, Partai Persatuan Pembangunan 2,2 persen, Partai Hanura 2,2 persen, Partai Nasdem 1,3 persen, Partai Bulan Bintang 0,4 persen, dan di urutan terakhir Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 0,2 persen.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka dengan jumlah responden 1.635 orang yang berada di 31 provinsi pada 9-16 April 2013.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai Demokrat menguasai pemilu 2009 dengan perolehan suara sebesar 20,81 persen dari total perolehan suara. Pemilu 2009, PKS memperoleh suara sebanyak 8.206.955 suara atau 7,9 persen dan mendapat 57 kursi di DPR (10 persen).