REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, akan menurunkan volume perbaikan jalan rusak akibat terkendala rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Itu kebijakan yang terpaksa kami lakukan sebagai imbas akan naiknya harga BBM," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sidoarjo Sigit Setiawan, Selasa.
Pengurangan tersebut terpaksa dilakukan, karena harga material yang akan digunakan perbaikan jalan dipastikan naik jika harga BBM naik.
"Rencana pengurangan volume tersebut akan kami lakukan pada program berikutnya, karena tidak mungkin bagi kami untuk menambah nominal dari proyek tersebut," ujarya.
Perkiraannya, kalau sebelumnya perbaikan jalan itu direncanakan satu kilometer, maka nantinya akan menjadi 500 meter. Saat ini, kata dia, memang belum ada pernyataan resmi dari pemerintah tentang persentase kenaikan harga BBM.
"Kondisi tersebut harus disiasati. Pada saat lelang nanti, kami akan menggunakan harga material terbaru dan diharapkan nilai tersebut tidak banyak berubah pada saat kenaikan harga BBM," ucapnya.
Ia juga mengemukakan, pengurangan volume proyek itu terjadi pada semua program fisik yang menjadi tanggung jawabnya. "Itu tidak hanya terjadi pada perbaikan jalan rusak, tetapi perbaikan trotoar maupun jembatan," katanya.