CANBERRA --Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Asia semakin banyak. Badan Kesehatan Sedunia - WHO - menyimpulkan bahwa satu dari tiap-tiap 3 perempuan di Asia menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.
Analisis sistemik yang pertama terhadap data global mengenai kekerasan terhadap perempuan menyimpulkan, masih saja banyak korban yang tidak melaporkan masalah ini karena rasa malu. Juga ditemukan bahwa sistem kesehatan dan keadilan sering tidak membantu kaum perempuan.
Seorang pejabat ahli WHO mengatakan, tingkat kekerasan dalam rumah tangga yang sekarang ini mengungkapkan perbedaan besar antara negara-negara yang berpenghasilan tinggi dan negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah. Dikatakan, banyak sedikitnya ini bertalian dengan kemampuan perempuan untuk meninggalkan hubungan yang diwarnai kekerasan.
Lagi pula perempuan-perempuan seperti itu punya akses yang kebih besar terhadap pelayanan-pelayanan yang disediakan pemerintah dan peluang-peluang ekonomi yang memungkinkan mereka memutuskan hubungan yang diwarnai kekerasan.