REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) masih menuai permasalahan di daerah. Di Makassar Sulawesi Selatan, (Sulsel), beberapa warga kota Makassar yang memiliki kartu perlindungan sosial (KPS) tidak bisa mengambil jatah BLSM karena data BLSM yang belum tepat.
Terkait hal itu, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri berjanji akan memverifikasi kembali data penerima BLSM tahapan kedua periode pembayaran Juli-Agustus 2013.
"Kita janji akan mengupdate data penerima BLSM ini untuk pemberian tahap kedua nanti," ujar Mensos saat penyerahan BLSM di Kantor Pos Kota Makassar, Senin (24/6).
Salim mengatakan, data penerima BLSM tahap pertama berpatokan pada Badan Pusat Statistik (BPS) 2011. Data tersebut, kata dia, masih cukup update untuk melihat rumah tangga sangat miskin dan rumah tangga miskin.
Penerima BLSM ini juga tidak hanya diberikan untuk rumah tangga sangat miskin yang berjumlah 16 juta jiwa atau 4 juta rumah tangga sasaran (RTS).
Namun BLSM juga diperuntukkan untuk keluarga sangat miskin, miskin dan rentan miskin yang berjumlah 62 juta jiwa atau 15,5 juta RTS. Ditambah beberapa program lain seperti Keluarga harapan, beasiswa miskin dan perbaikan infrastruktur.
Mensos meminta kalangan mampu yang mendapat kartu perlindungan sosial untuk mengembalikan kartu tersebut ke Kelurahan dan Balai Desa. Kemudian, jelas Salim, kartu ini akan diberikan ke kalangan tidak mampu, untuk pengambilan BLSM pada tahapan kedua.
Pemberian BLSM tahap pertama (dua bulan pertama) serentak di 14 kota, yakni Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Makasar, Ambon, Jayapura dan Malang dengan jumlah total penerima blsm 855.391 RTS sebesar total Rp. 256.617.300.000, masing-masing Rp. 150.000 per bulan.