Rabu 26 Jun 2013 16:06 WIB

Perbankan dan Dunia Usaha Sambut Baik Peluncuran ISBP

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia perbankan dan usaha menyambut baik peluncuran Standar Internasional Praktik Perbankan (ISBP) oleh Kamar Dagang Internasioal (ICC). ISBP versi terbaru ini ditujukan untuk memberikan pemahaman dan pedoman yg lebih baik bagi pelaku ekspor dan impor indonesia dalam transaksi perdagangan internasional, khususnya dalam penggunaan Letter of Credit (LC).

Sekjen Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas), Anika Faisal, mengatakan LC belum mendapat perhatian khusus. "Trade finance baik dari asosiasi perbankan maupun asosiasi bankir belum mengarah kesana. Ini menjadi tantangan yang harus diperjuangkan," ujar Anika dalam peluncuran ISBP 2013, Rabu (26/6).

Anika mengatakan hingga Mei 2013, jumlah tenaga ahli LC hanya 100 orang, sedangkan Cina dan India memiliki masing-masing 7.000 dan 2.000. Di dalam ISBP terdapat cara membuat LC. ISBP terbaru juga tersedia dalam Bahasa Indonesia. "Kalau kita tak bisa LC, akhirnya banyak hambatan dalam proses kelancaran perdagangan ke luar negeri," ujar dia.

Buku pedoman tersebut adalah insentif yang baik dan merupakan langkah awal untuk mengembangkan tenaga ahli di trade finance. Perbankan pun harus berbenah diri dengan mempersiapkan SDM, terlebih lagi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.