Jumat 04 Jul 2025 16:18 WIB

Transformasi Digital Saja tak Cukup, BCA Tekankan Tata Kelola Berkelanjutan

Di era digital, layanan bank harus ditopang SDM unggul dan operasional yang adaptif.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Logo PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di tengah maraknya digitalisasi layanan perbankan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menegaskan bahwa transformasi operasional tak cukup hanya mengandalkan teknologi. Investasi pada sumber daya manusia (SDM) dan perbaikan proses kerja menjadi kunci untuk menciptakan layanan yang berkelanjutan.

Lewat ajang Indonesia Operations Bank Summit (IOBS) 2025, BCA meraih 30 penghargaan, tiga di antaranya merupakan kategori spesial: Best Impact for Industries, Best 4.0 Business Implementation, dan National Standard Innovation. Capaian ini menjadi bukti bahwa BCA tak hanya fokus pada inovasi digital, tetapi juga tata kelola yang berkelanjutan.

Baca Juga

“Melalui forum ini, BCA mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi solusi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, sekaligus memperbaiki proses dalam menghadirkan layanan yang semakin andal, efisien, dan tepat bagi nasabah,” ujar Presiden Direktur BCA Hendra Lembong, Jumat (4/7/2025).

Namun, tantangan perbankan ke depan tak cukup dijawab dengan inovasi sistem semata. Di tengah disrupsi teknologi dan meningkatnya ekspektasi masyarakat, bank perlu memperkuat proses operasional yang tahan banting, fleksibel, dan mampu menjangkau kebutuhan yang terus berkembang.

BCA mengikutsertakan 30 tim dari dua divisi utama, yakni e-Channel & Settlement Services serta Global Trade & Payment Services. Seluruh tim berhasil meraih penghargaan, termasuk untuk inovasi pencegahan transaksi judi daring, top-up Flazz berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), serta efisiensi transaksi melalui fitur Auto-Reverse, OSRA, dan RPA.

Keterlibatan puluhan bankir muda dalam ajang ini menjadi langkah nyata regenerasi SDM operasional. Transformasi berkelanjutan, kata Hendra, harus dibangun dari kolaborasi dan budaya belajar yang terus berkembang.

“Partisipasi BCA dalam ajang IOBS 2025 merupakan wujud nyata upaya perseroan untuk terus belajar dan memperkuat komitmen membangun SDM berkualitas, serta mendorong inovasi berkelanjutan di lini operasional,” ujarnya.

IOBS 2025 diikuti oleh 135 peserta dari berbagai bank dan mengusung tema “From Nusantara to The World”. Forum ini bukan hanya ajang penghargaan, tetapi juga ruang berbagi strategi dan tantangan operasional di era digital.

Melalui capaian ini, BCA menekankan bahwa daya saing bank tak cukup dibangun dari teknologi semata, melainkan dari sistem kerja yang rapi, konsisten, dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat. Tanpa pembenahan menyeluruh, digitalisasi justru bisa menimbulkan ketimpangan baru. Karena itu, pembelajaran lintas tim dan penguatan peran SDM menjadi langkah penting untuk mendorong keberlanjutan industri perbankan nasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement