Rabu 26 Jun 2013 20:25 WIB

Massa Rusak Rumah Pengusaha SPBU Saat Bagi-Bagi Sedekah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Fernan Rahadi
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Rumah pengusaha SPBU yang juga pemberi sedekah, Yusuf (73 tahun), warga Dusun Sidamulya, Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Subang, Jabar, dirusak ratusan massa. Pengrusakan itu, terjadi pada Selasa petang (25/6). Akibat kejadian itu, sang pemilik rumah mengalami kerugian yang cukup besar.

Ketarangan yang diperoleh Republika, Rabu (26/6) petang, Yusuf mengumpulkan warga di desanya. Kabarnya, ada seribu orang yang mendatangi rumah pengusaha kaya itu. Tujuan pengumpulan warga tersebut, untuk memberikan sedekah yang rutin dilakukan sebelum bulan puasa.

Belum juga pemberian sedekah itu selesai, tiba-tiba ratusan massa mendatangi rumah Yusuf. Mereka, kemudian membakar dua unit sepeda motor, merusak dua unit mobil, dan merusak rumah Yusuf. Akibatnya, prosesi pemberian sedekah itu jadi amburadul.

"Saya tak tahu, kenapa rumah saya dirusak massa," ujar Yusuf, kepada sejumlah wartawan.

Menurutnya, pemberian sedekah ini rutin dilakukan setiap tahun. Akan tetapi, baru kali ini ada permasalahan seperti itu. Biasanya pemberian sedekah itu, berjalan lancar. Apalagi, pemberian sedekah ini selalu dikawal aparat kepolisian.

Sementara itu, warga setempat, Agus Hidayat (36), mengatakan, amuk massa itu berlangsung secara tiba-tiba. Ketika pengusaha SPBU itu, sedang memberikan sedekah, ratusan massa yang menggunakan berbagai macam kendaraan datang. Tanpa pikir panjang, massa tersebut kemudian merusak dan membakar barang-barang milik pengusaha itu.

"Tapi, perusakan ini bisa saja terkait dengan dukungan Pilkades," ujarnya.

Mengingat, Yusuf merupakan salah satu pendukung dari salah seorang calon kepala desa (Kades). Atau kemungkinan, massa yang marah itu tidak kebagian uang yang dibagikan oleh pengusaha tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement