Kamis 27 Jun 2013 21:17 WIB

Nelayan Gunung Kidul Berhenti Melaut

Nelayan dengan hasil tangkapan di Muara Angke, Jakarta (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/WIHDAN
Nelayan dengan hasil tangkapan di Muara Angke, Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tingginya gelombang pantai selatan menyebabkan nelayan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhenti melaut dan mengevakuasi kapal ke pinggir pantai.

Nelayan Pantai Baron, Rudi di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan sejak tiga hari terakhir gelombang laut berkisar 3 hingga 5 meter. "Ombak besar menghantam puluhan perahu nelayan yang terparkir di pinggir pantai dan ada 8 perahu dalam kondisi rusak pada bagian sayap penyeimbang dan dinding perahu karena berbenturan saat gelombang pasang," kata Rudi.

Nelayan Pantai Drini Kecamatan Tepus, Tarno mengatakan kondisi gelombang laut sedang tinggi sejak dua hari terakhir , sehingga dirinya dan nelayan lain tidak melaut.

"Bagaimana mau melaut kalau kondisi gelombang tinggi. Untuk sementara waktu kami istirahat, sembari menyiapkan peralatan untuk melaut seperti jaring," kata dia.

Ia mengatakan, tingginya gelombang laut menyebabkan kapal jukung yang dikendarainya rawan terbalik, sehingga sebagian besar memilih untuk tidak melaut. "Kami tidak berani nekat melaut, walau pun nekat hasil tangkapan ikan juga sangat minim dan habis untuk biaya operasional," kata dia.

Menurutnya, gelombang ini sudah melewati batas kemampuan nelayan untuk melaut. Akibatnya, nelayan lebih memilih menunggu ombak reda dari pada memaksakan diri melaut.

"Ketika diketahui ombak besar, maka otomatis nelayan memilih menarik perahu mereka jauh ke daratan," kata dia.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement