REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Produktivitas kucing yang bisa melahirkan dua kali dalam setahun coba diminimalisir Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan dengan melakukan sterilisasi. Tercatat sejak Januari 2013 hingga kini saja setidaknya sudah ada 85 kucing yang disterilisasi dari target tahun ini sebanyak 170 ekor kucing.
“Saat ini kita mulai dengan proses jemput bola langsung ke pemukiman masyarakat. Operasi sterilisasi dilakukan langsung dengan minimal 20 ekor kucing,” ujar Yuli Absari, Kepala Seksi Peternakan Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, seperti dilansir situs beritajakarta.
Yuli menambahkan, selain untuk mengendalikan populasi kucing yang terus bertambah, langkah ini sebagai upaya untuk mempertahankan Provinsi DKI Jakarta bebas dari penyakit rabies. Kucing-kucing yang disterilisasi ini merupakan kucing berpemilik dan kucing liar yang berada di lingkungan pemukiman warga. “Hari ini diambil dari 3 kelurahan yaitu Tebetbarat, Bukitduri, dan Pengadegan. Proses sterilisasi melibatkan 2 tenaga dokter hewan yang dibawa untuk melakukan operasi langsung terhadap kucing-kucing tersebut," jelasnya.
Untuk operasi kali ini, tambahnya, ada 45 ekor kucing yang disterilisasi. Sedangkan target tahun ini yang harus disterilisasi sebanyak 170 ekor kucing yang berpotensi membawa virus toxoplasma. Infeksi akut toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Bila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan kemandulan. “Jadi selain bisa mencegah penyakit, populasi kucing terkendali. Karena jika tidak, kucing bisa bereproduksi 2 kali dalam setahun,” kata Yuli.
Yuli mengatakan untuk warga yang menginginkan pelayanan sterilisasi kucing karena sudah merasa terganggu bisa langsung lapor ke seksi Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan di kecamatan atau langsung telpon ke 021-72792545. "Ini dilakukan secara gratis," tandasnya.