REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Presiden Inter Milan Massimo Moratti menegaskan akan menggelar pertemuan bersama Erick Thohir pada pekan depan.
Pengusaha muda Indonesia dijadwalkan terbang ke Italia selama beberapa hari ke depan untuk mempercepat proses akuisisi saham klub sebanyak 40 persen dengan nilai 150 juta euro atau sekitar Rp 1,94 triliun.
Harga yang dilepas Moratti itu lebih mahal dari tawaran awal. Sebelumnya, Erick siap membeli 80 persen saham Inter dengan harga 260 juta euro atau sekitar Rp 3,3 triliun. Namun karena pembicaraan masih berlanjut, ia menepis telah terjadi kesepakatan antar kedua pihak.
“Sebagai penggemar yang baik saya juga percaya hal ini bisa terjadi. Tapi, sangat sedikit dari apa yang saya baca di koran adalah benar,” katanya dikutip Football Italia, Senin (1/7).
Moratti meminta media untuk tidak menyebarkan isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan. Ia menegaskan, pembicaraan dengan calon investor masih berlangsung dan belum ada kesepakatan untuk melepas saham Inter.
“Saya pikir akan ada pertemuan lagi selama pekan depan. Kita masih jauh dari penyelesaian kesepakatan,” imbuhnya.
Moratti yang menjadi presiden Inter sejak 1995 itu juga mengklarifikasi berita tentang bursa transfer. Menurut dia, proses transfer pemain tidak ada hubungannya dengan rencana penjualan saham klub berjuluk Nerazzurri itu.
Sehingga, ia tidak tahu tentang penarikan Samir Handanovic dan Fredy Guarin yang ditawar beberapa klub dari bursa transfer. “Strategi transfer tidak ada hubungannya dengan semua ini (pembelian saham).”
Begitu pula, rencana Inter yang bersaing dengan AS Roma untuk mendatangkan gelandang Cagliari, Radja Nainggolan seharga 15 juta euro alias Rp 194 miliar, coba ditepisnya.
“Saya tidak tahu apakah Inter berada di depan untuk Nainggolan. Untuk saat ini kita menonton dan menunggu, sehingga tidak ada pertempuran dengan Roma,” kata Moratti.