REPUBLIKA.CO.ID, UTTARAKHAND -- Sekitar 3.000 orang masih hilang setelah banjir dan tanah longsor melanda negara bagian Uttarakhand, India, dua pekan lalu.
Lebih dari 800 orang dilaporkan tewas. Namun, Menteri Utama Negara, Vijay Bahuguna, mengatakan jumlah pasti kematian belum diketahui.
Sekitar 100 ribu orang telah dievakuasi dari wilayah yang dilanda banjir. Musim hujan di Uttarakhand tahun ini diyakini yang paling berat dalam 80 tahun terakhir. Sungai yang meluap telah menyapu seluruh desa di negara bagian.
"Kami tidak tahu angka pasti korban tewas dan terkubur atau yang hanyut," ujar Bahuguna dikutip BBC, Senin (1/7).
Otoritas mengatakan banyak mayat yang hanyut atau terkubur di bawah reruntuhan. Beberapa mayat ditemukan di hilir sungai dari wilayah banjir.
Kerabat yang bingung menggenggam foto-foto anggota keluarga yang hilang. Mereka menunggu selama berhari-hari di ibukota negara bagian, Dehradun.
Militer India telah diterbangkan di helikopter ke pegunungan untuk mengevakuasi puluhan ribu orang yang terjebak di jalan rusak dan tanah longsor. Laporan mengatakan sekitar 900 peziarah Hindu dan wisatawan masih terdampar di Badrinath, salah satu daerah yang terkena banjir paling parah. Mereka diperkirakan baru bisa dievakuasi hari ini.