Senin 01 Jul 2013 23:12 WIB

BLSM Buat Bayar Cicilan

Rep: Andi Ikhbal / Red: Djibril Muhammad
 Menko Perekonomian Hatta Rajasa meninjau langsung pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) 2013 di Kantor Pos Kramatdjati, Jakarta Timur, Selasa (25/6).   (Republika/Tahta Aidilla)
Menko Perekonomian Hatta Rajasa meninjau langsung pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) 2013 di Kantor Pos Kramatdjati, Jakarta Timur, Selasa (25/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebagian penerima BLSM di Kota Surabaya tidak menggunakan uang yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan harian. Banyak di antara yang mereka memanfaatkan bantuan itu untuk keperluan konsumtif.

"Banyak keperluan lain, seperti bayar utang dan cicilan," kata Siswati (40) warga Pabean Cantikan, Surabaya usai menerima BLSM di Kantor Pos Kebon Rojo, Senin (1/7).

Ibu dua anak ini memang tidak mau mengaku jenis cicilan apa yang dia tanggung. Namun menurut dia, uang yang diterima melalui BLSM hanya bertahan untuk keperluan keluarga selama sepekan. Sebab, kebutuhannya ditaksir sebesar Rp 50 ribu per hari.

Padahal, Siswati mengatakan, komoditas barang dan pangan naik terlalu cukup tinggi. Menurut dia, uang Rp 300 ribu selama dua bulan ke depan, tidak akan cukup memenuhi kebutuhannya. "Lebih baik yang memang lebih mendesak," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan, Fatiyati (67) warga Krembangan. Dia mengatakan, ada hal yang lebih prioritas seperti membayar kekurangan uang kontrakan rumahnya. Dalam satu tahun, dia harus membayar Rp 1,7 juta untuk menempati hunian petakan seluas 3x5 meter.

Sedangkan untuk tahun ini, dia masih harus memenuhi sisa Rp 600 ribu. Walau BLSM yang diterimanya hanya Rp 300 ribu, paling tidak uang itu dianggap dapat mengurangi beban keluarganya. "Belum lagi utang ke rentenir," katanya.

Warga Ketabang, Anis Atul (40) lebih memilih untuk menggunakan dana bantuan itu untuk pendidikan anaknya. Dengan menerima Rp 300 ribu, dia mengatakan, dapat menambah biaya masuk TK putrinya yang kedua.

Sama halnya dengan Siswati, dia menilai, uang sejumlah Rp 300 ribu hanya dianggapnya rezeky numpang lewat. Sebab, menurutnya, bila dipakai beli kebutuhan pokok, paling lama hanya bertahan 6 hari ke depan.

"Mendingan untuk sesuatu yang lebih pasti," ujar Anis.

Penerima BLSM di Kantor Pos Kebonrojo, Surabaya hingga Senin sore baru terbagi ke empat kecamatan di antaranya Krembangan, Bubutan, Genteng, Pabean Cantikan. Total keseluruhan ada 31 kecamatan, dan pemberian BLSM ditangani oleh Kantor Pos Kebonrojo dan Jemur Sari.

Di Jawa Timur terdapat 2.857.469 rumah tangga sasaran (RTS) yang menerima BLSM periode I. Kabupaten terbanyak berada di Jember 192.951 RTS dan Probolinggo 139.137 RTS. Surabaya sendiri hanya sebanyak 65.911 RTS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement