REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menilai PPP merupakan partai besar. Namun sayangnya, kebesaran itu tidak diurus dengan baik.
"PPP ini partai besar, tapi partai besar yang tak terurus," kata Surya saat membuka acara pembekalan caleg PPP di Jakarta, Rabu (3/7).
Besarnya PPP, menurut Surya dibuktikan sejak zaman Orde Baru. Meski bukan partai penguasa, wakil-wakil PPP tetap menduduki kursi legislatif di semua tingkatan.
Setelah Orde Baru tumbang, kebesaran PPP tidak berkurang. Banyak kader dan aktivis PPP yang menunjukkan gairah politik luar biasa dengan mendirikan partai politik baru. Walaupun hasilnya terseok-seok.
Namun, Menteri Agama itu tidak memungkiri pemilu 2009 menjadi catatan hitam bagi PPP. Perolehan suara PPP merosot tajam hingga kursi yang diperolehd i parlemen sangat sedikit. "Kita menyesal kalah pada 2009, dan itu jangan diulangi lagi," katanya.
Meski elektabilitas PPP dari berbagai hasil jajak pendapat tidak pernah melewati angka tiga persen, Surya yakin perolehan di lapangan selalu di atas survei. Karena itu, jika semua kader PPP kembali ke rumah besar PPP dan menghindari konflik-knoflik yang tidak perlu.
Menurutnya elektabilitas PPP pasti akan meningkat. Selain itu ia meminta kader PPP tidak kalah sebelum berperang. "Barangkali masih lemah syahwat begitu lihat petarung lain uangnya banyak, jumlahnya banyak, loyo," katanya.