Kamis 04 Jul 2013 14:56 WIB

30 Meninggal dan 12 Hilang Akibat Gempa Aceh

Rep: Fenny Melisa/ Red: Heri Ruslan
  Sejumlah warga berhamburan keluar rumah menyusul gempa bumi di desa Lampahan, Bener Meriah, Aceh, Selasa (2/7).
Foto: Antara/Syahrol Rizal
Sejumlah warga berhamburan keluar rumah menyusul gempa bumi di desa Lampahan, Bener Meriah, Aceh, Selasa (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban bencana gempa Aceh yang terjadi Selasa (2/7) terus bertambah. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban bertambah 6 orang sehingga total korban menjadi 30 orang.

"30 meninggal, 12 hilang, dan  275 luka-luka  akibat gempa Selasa (2/7) lalu," kata Sutopo Kamis (4/7).

Sutopo mengungkapkan di Kabupaten Bener Meriah 12 orang meninggal dunia dan 109 luka-luka, sedangkan di Kabupaten Aceh Tengah 18 orang meninggal dunia, 12 orang hilang, dan 166 luka-luka.

Sutopo mengatakan korban luka-luka di Kabupaten Bener Meriah yang berjumlah 109 orang,  43 diantaranya dirawat di RS UD Muyan Kute, 50 orang di Puskesmas Pante Raya, dan 16 orang di Puskesmas Lampaha.

 

Sedangkan di Aceh Tengah korban luka-luka yang berjumlah 166 orang 114 orang rawat inap dan 52 rawat jalan. 

"Semua korban luka-luka semuanya dirawat di rumah sakit dan Puskesmas serta sebagian rawat jalan," katanya.

Korban yang luka serius, Sutopo menuturkan, dirujuk ke RS Banda Aceh. "Kemarin (Rabu, 3/7) sekitar pukul 13.00 Wib diterbangkan 4 anak-anak ke RS Banda Aceh dari Bener Meriah untuk memperoleh perawatan yang lebih baik," kata dia.

 

Semua korban sudah diidentifikasi nama, usia dan alamat. Sebagian besar adalah anak-anak dan lansia yang meninggal akibat kejatuhan bangunan yang runtuh.

 

Kemudian, di Kabupaten Bener Meriah 789 rumah rusak  terdiri dari 537 unit rumah rusak sedang-berat dan 252 unit rumah rusak ringan.

Sedangkan di Kabupaten Aceh Tengah, kerusakan rumah mencapai 3.503 unit rumah rusak dimana 1.368 unit rumah rusak berat, 2.135 unit rumah rusak ringan.

Selain itu, 75 unit fasum seperti puskesmas, sekolah, masjid, dan kantor desa mengalami kerusakan  dan ada 20 titik pengungsian.

"Pendataan pengungsi masih dilakukan," kata Sutopo.

Sutopo menuturkan infrastruktur jalan yang rusak dan tertimbun tanah longsor ada 7 titik, dimana 7 titik sudah selesai diperbaiki.

 

Sutopo menambahkan penanganan darurat gempabumi di Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah terus dilakukan. Fokus utama pada hari ketiga yaitu upaya pencarian dan penyelamatan korban, layanan kesehatan, dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement